Bupati: Deteksi Dini Penting


BENGKALIS-Bupati Bengkalis diwakili Plh. Sekda Hj. Umi Kalsum membuka secara Pelatihan Deteksi Dini Aparatur di Kabupaten Bengkalis yang digelar di Wisma Sedaro Kito, Senin (23/9/2019).

Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Bupati menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini (23-24 September 2019). Melalui momentum ini diharapkan mampu mendekteksi dini permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat seperti tindak kriminal penyelundupan barang ilegal, ajaran sesat atau radikalisme, peredaran narkoba, bencana kebakaran hutan dan lahan serta bencana alam lainnya yang berada di negeri junjungan yang kita cintai ini.

Menurut Bupati, Kabupaten Bengkalis memiliki komposisi penduduk yang sangat heterogen melahirkan perbedaan-perbedaan latar belakang budaya. Oleh karena itu budaya Melayu sebagai budaya lokal diharapkan dapat menjadi payung kebudayaan dan alat pemersatu berbagai budaya yang ada di daerah ini.  

“Ketidakbijakan dalam menyikapi setiap perbedaan tersebut berpotensi menimbulkan kerawanan yang dapat menyulut terjadinya konflik sosial yang berdimensi vertikal dan horisontal. Tantangan utama yang akan dihadapi bangsa dan negara Indonesia, termasuk Kabupaten Bengkalis di masa mendatang adalah bagaimana mempertahankan dan penguatan persatuan dan kesatuan bangsa,” pesan Bupati sebagaimana dibacakan Plh Sekda yang juga Asisten Tata Pemerintahan.

Secara geografis, Kabupaten Bengkalis mempunyai letak yang sangat strategis, karena berbatasan langsung dengan negara tentangga Malaysia dan berada di tepi Selat Malaka jalur pelayaran internasional.

Di samping itu juga Kabupaten Bengkalis memiliki kekayaan sumber daya alam terutama minyak bumi serta potensi lainnya di sektor kehutanan, perkebunan serta sektor perikanan dan pariwisata.  Kondisi letak geografis dan potensi sumber daya alam yang melimpah, memberikan peluang untuk membangun akses yang tinggi bagi lalu lintas barang, orang, informasi, dan modal.

Di sisi lain juga jika tidak diwaspadai akan memberikan dampak terhadap gangguan kamtibmas, rentan terhadap kerawanan tindak kriminal penyeludupan barang illegal, radikalisme, peredaran narkoba, bencana kebakaran hutan dan lahan serta bencana alam lainnya.

“Deteksi dini adalah upaya awal untuk mengenali gejala-gejala atau ciri-ciri yang menjurus ke arah timbulnya ancaman dimaksud guna mencegah dan menanggulangi kerawanan yang akan timbul. Melalui deteksi dini diharapkan mampu melakukan pemutahiran pemetaan penguatan potensi kerawanan yang ada potensi timbulnya ancaman dan gangguan di masyarakat. Deteksi dini ini penting sebagai rekomendasi kebijakan supaya konflik bisa dicegah sebelum telanjur pecah,” ujarnya.

Semua pihak di daerah ini memiliki komitmen untuk mencegah munculnya konflik sosial, radikalisme dan terorisme serta ancaman gangguan kamtibmas dan kesiapsiagaan dalam menjaga bencana alam. Oleh karena itu ia menilai pelatihan deteksi dini perlu dilakukan, agar aparatur Pemerintah Daerah memiliki kemampuan dan kesiapan dalam menghadapi berbagai ancaman dan gangguan baik gangguan Kamtibmas maupun bencana alam.

“Hal ini sesuai dengan Intruksi Presiden RI No. 2 Tahun 2013 tentang Penanganan Gangguan Keamanan dalam Negeri sebagai dasar dan pedoman bagi instansi terkait untuk secara terkoordinasi, terintegrasi, terarah & terkendali,” ujar Bupati.

Bupati mengucapkan terima kasih dan penghargaaan kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sebagai penyelenggara. Juga kepada narasumber baik dari Badan Intelijen Negara, Kesbangpol Provinsi Riau, Polres Bengkalis, Kodim 0303 bengkalis.

“Ucapan terima kasih dan penghargaan juga kami sampaikan kepada peserta pelatihan yang berasal dari aparatur OPD terkait, dari kecamatan serta dari perwakilan desa dan kelurahan. Kami harapkan kiranya peserta pelatihan dapat mengikutinya dengan sungguh-sungguh dan penuh perhatian dari awal hingga akhir,” pesannya.***

Tulis Komentar