Wabup Ajak Kerja Nyata Secara Mandiri dan Berkarakter



Sebagai Irup, Wabup Muhammad membacakan amanat dari Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkofminfo) Republik Indonesia dan membacakan teks Pancasila yang diikuti seluruh peserta upacara. 

"Salah satu inspirasi yang bisa kita serap dari berdirinya Boedi Oetomo sebagai sebuah organisasi modern pada tahun 1908 adalah munculnya sumber daya manusia Indonesia yang terdidik, dan memiliki jiwa nasionalisme kebangsaan" kata Muhammad, membacakan pidato Menkominfo, Rudiantara.

Sejak diproklamirkannya kemerdekaan, imbuhnya, bangsa Indonesia telah berjanji dan berketetapan hati bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam kondisi dan keadaan apapun.

NKRI adalah negara demokrasi berlandaskan ideologi Pancasila, yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan adat istiadat yang hidup di tengah masyarakat. Wilayah NKRI terbentang luas dari sabang hingga merauke, terdiri dari 17.508 pulau, dihuni oleh penduduk sebesar 254,9 juta jiwa dengan 1.331 suku bangsa, 746 bahasa daerah, dengan garis pantai sepanjang 99.093 km persegi. 

"Menjadi kewajiban seluruh komponen bangsa Indonesia secara konsisten untuk menjaga, melindungi dan memelihara tegaknya NKRI dari gangguan apapun, baik dari dalam maupun dari luar dengan cara menerapkan prinsip dan nilai-nilai nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari," pesannya.


Selaras dengan tema peringatan Harkitnas 2016, "Mengukir Makna Kebangkitan Nasional Dengan Mewujudkan Indonesia Yang Bekerja Nyata, Mandiri Dan Berkarakter", Wabup mengajak untuk menunjukkan bahwa tantangan apapun yang dihadapi saat ini, harus dijawab dengan memfokuskan diri pada kerja nyata secara mandiri dan berkarakter.

"Pada aspek-aspek kerja nyata, kemandirian, dan karakter kitalah terletak kunci untuk memenangkannya," tegas Muhammad.
 
Lebih lanjut dijelaskan, saat ini bukan saatnya lagi mengedepankan hal-hal sekedar pengembangan wacana yang sifatnya seremonial dan tidak produktif. 

"Kini saatnya bekerja nyata dan mandiri dengan cara-cara baru penuh inisiatif, bukan hanya mempertahankan dan membenarkan cara-cara lama sebagaimana yang telah dipraktikkan selama ini. Hanya karena telah menjadi kebiasaan sehari-hari, bukan berarti sesuatu telah benar dan bermanfaat. Kita harus membiasakan yang benar dan bukan sekedar membenarkan yang biasa," ungkapnya.

Kemudian, Mantan Kadis PU provinsi Riau ini juga mengajak seluruh aparatur diwilayah berjuluk Negeri Junjungan ini untuk menyelenggarakan proses pemerintahan secara lebih efisien. 

"Mari pangkas segala proses yang pelayanan yang berbelit-belit dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas. Mari bangun proses-proses yang lebih transparan. Mari berikan layanan tepat waktu sesuai jangka waktu yang telah dijanjikan", ajaknya.

Diakhir pidatonya, suami Lindawati Muhammad ini berharap semoga peringatan Harkitnas ini juga memperbarui semangat Trisakti: berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. 

"Jika kita konsisten, saya yakin jalan kemandirian ini Insya Allah akan membawa bangsa ini mengalami kebangkitan yang selanjutnya, yaitu menjadi bangsa yang lebih jaya dan kompetitif dalam kancah internasional", pungkasnya.

Pelaksanaan upacara Harkitnas kali ini juga diikuti oleh seluruh pegawai dan karyawan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) beserta pejabat eselon II dan III. Juga dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).***

Tulis Komentar