Menangkal Bahaya ISIS dan Radikalisme di Negeri Junjungan


DURI – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kabupaten Bengkalis, AKBP Aloysius Supriyadi melalui Wakapolres Kompol Defriyanto mengatakan pentingnya pemahaman terhadap bahaya ISIS dan radikalisme, sehingga perlu ditangkal dan diantisipasi sedini mungkin.

"Kita perlu berbangga hati dengan terlaksananya kegiatan ini yang dihadiri ribuan umat muslim. Besar harapan kami pada kesempatan ini, kepada generasi muda agar tidak terpengaruh paham ISIS dan Radikalisme," ujar Kapolres dalam sambutannya yang dibacakan Kompol Defriyanto ketika membuka Tabligh Akbar di Masjid Arafah Duri, Kamis (17/3/2016).

Kegiatan yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bengkalis ini mengusung tema, 'Menangkal Bahaya ISIS dan Radikalisme di Negeri Junjungan' dihadiri Wakil Bupati Bengkalis Muhammad beserta istri, Kapolresta Pekanbaru Kombes Aries Syarif Hidayat, kepala SKPD di lingkungan Pemkab Bengkalis, Plt Camat Mandau Sapon, Camat Pinggir Nazli, Kapolsek Pinggir dan sejumlah tokoh masyarakat di Mandau.

Ribuan umat muslim yang mengikuti Tabligh Akbar terlihat antusias mendengarkan pemaparan dari Ustadz Abdurrahman Ayyub dan Ustadz Abuz Zubair Hawaary sebagai narasumber. Puluhan pertanyaan yang ditulis dalam lembaran-lembaran kertas oleh siswa-siswi diberikan kepada Abdurrahman Ayyub untuk dijawab sebelum acara Tabligh Akbar selesai.

Sementara itu, Wakil Bupati Bengkalis mengaturkan terimakasih kepada ketua panitia Tabligh Akbar dan seluruh stakeholder yang ikut mempersiapkan acara yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Bengkalis ini.

"Semoga apa yang disampaikan Ustadz Abdurrahman Ayyub dapat menangkal diri dari bahaya paham radikalisme maupun ISIS. Seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Bengkalis, bersama-sama menciptakan suasana yang aman dan nyaman, sehingga bisa melaksanakan tugas dengan baik dan beribadah dengan baik sesuai dengan ajaran agama kita," imbuh Muhammad.

Abdurrahman dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa pendukung ISIS sangat berbahaya. Mereka tidak disiplin, sangat berlebihan dan tidak tahu aturan,’’ kata Abdurrahman.

Pola rekrutmen mereka juga lebih berbahaya, karena memanfaatkan jaringan internet. ‘’Dulu, jika mau berbaiat, saya harus datang ke tempat itu langsung. Sekarang ISIS bisa berbaiat melalui internet atau online,’’ kata Abdurrahman.

Abdurrahman menyebut keluarga sebagai pintu menangkal terorisme. ‘’Informasi dan globalisasi begitu cepat, kita tak bisa aman, karena mereka punya daya tarik besar. Perhatikan anak-anak kita, apa yang mereka baca dan akses dari situs-situs,’’ ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Tabligh Akbar, Kompol Taufiq Hidayat menyampaikan akan pentingnya informasi yang disampaikan Staf Ahli BNPT, Abdurrahman Ayyub.


"Terimakasih kepada pelajar dan kalangan umum yang sudah datang pada acara Tabligh Akbar ini. Paham radikalisme seperti ISIS ini tidak menutup kemungkinan ada disekitar kita. Sehingga dalam setiap kegiatan saya ke masyarakat, selalu saya sampaikan hal ini," ungkap Kompol Taufiq.***

Tulis Komentar