BENGKALIS- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bengkalis belum menerima Formulir C1 dari KPU Pusat untuk Pemilihan Presiden (Pilpres), 9 Juli mendatang. Untuk kertas surat suara sudah seluruhnya sampai di KPU Bengkalis, beberapa hari lalu.

Ketua KPU Bengkalis Defitri Akbar, Kamis (26/6), menyebutkan, KPU Pusat masih belum mengirim lembaran Formulir C1. Belum sampainya Formulir C1 tidak hanya untuk Kabupaten Bengkalis tetapi juga seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Riau. KPU Bengkalis optimis sebelum pendistribusian surat suara keseluruh kecamatan lembaran Formulir C1 sudah sampai.

"Formulir C1 masih belum sampai karena informasinya kabupaten dan kota lain di Riau juga belum menerima. Sedangkan untuk surat suara sudah seluruhnya sampai di kota Bengkalis dan saat ini sedang dilakukan pelipatan. Jumlah surat suara yang kita terima sebanyak 387.878 lembar," ujar Defitri.

Disinggung soal surat suara yang rusak, pria biasa disapa Dedek ini mengakui adanya surat suara yang rusak, tetapi jumlahnya tidak signifikan hanya beberapa puluh lembar saja. Petugas di KPU Bengkalis sampai sekarang masih melakukan pelipatan kertas suara, paling lama awal Juli sudah tuntas sebelum didistribusikan ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Adapun jadwal pengiriman surat suara ke PPK dilakukan pada tanggal 6 Juli, baru kemudian dari PPK dikirim ke PPS dan selanjutnya TPS.

Soal partisipasi pemilih menghadapi Pilpres, Defitri berharap adanya peningkatan pemilih dibandingkan dengan Pemilu Pileg, April lalu. Pada pileg lalu jumlah partisipasi pemilih di seluruh Kabupaten Bengkalis mencapai 76% dari total keseluruhan pemilih yang terdaftar. Pihak KPU sendiri sudah melaksanakan sosialisasi ke PPK dan dari PPK dilakukan berjenjang sampai ke PPS dan TPS.

"Harapan kita pada Pilpres tahun ini jumlah partisipasi pemilih bisa meningkat melebihi Pileg. Memang animo masyarakat menghadapi Pilpres tidak se-antusias pelaksanaan pileg April lalu, tapi bukan berarti masyarakat bakal memilih Golput. Memilih pada Pilpres nanti ikut menentukan masa depan bangsa 5 tahun ke depan," ujarnya.***